RSS

Turun Mesin di Saat yang Tidak Tepat!!

12 Dec

Kali ini aku mau berbagi cerita. Semoga bisa kita ambil hikmahnya.

Cerita ini terjadi pada Senin, 7 Desember 2009. Dimulai pada hari Sabtu 2 hari sebelumnya dimana aku pulang kampung ke Pemalang, Jawa Tengah (saat ini aku bekerja di Jogja) karena ada acara di rumah pada hari Minggunya. Setelah acara selesai, esoknya hari Senin aku berangkat lagi ke Jogja. Berangkat dari rumah sekitar pukul 10. Sejak pertama kali motor dinyalakan sudah terdengar suara aneh pada mesinnya. Tapi aku gak punya waktu untuk ngecek apalagi membawa ke bengkel, karena sudah cukup siang dan hari itu juga harus balik ke Jogja. Aku berboncengan dengan adikku, yang juga kuliah di Jogja. Perlu diketahui bahwa perjalanan melalui jalur yang naik turun karena daerah pegunungan. Satu jam pertama aku pacu motor dengan prima dan relatif ngebut. Hingga setelah menempuh 2 jam perjalanan di sebuah tanjakan tiba2 tarikan motor terasa sangat berat seperti mau mati. Akhirnya kami segera menepi dan benar, mesin tiba2 MATI. Aku coba stater lagi, tapi gagal! Aku curiga seker motorku kena. Setelah sempat bingung kurang lebih setengah jam kemudian aku tanya ke seorang warga apakah ada bengkel di sekitar situ. Dia bilang sekitar 200 meter di bawah ada. Lalu kami turun dengan kondisi motor mati.

Sesampainya di bengkel yang dimaksud motor langsung diperiksa. Dan hasilnya motorku divonis: harus TURUN MESIN! Hadoh! Gak pernah kebayang di tengah2 perjalanan di antah berantah harus turun mesin –yang kita tahu harus nginap minimal sehari–padahal hari itu juga harus sudah sampai di Jogja. Dalam kondisi bingung, setelah oli mesin ditambah, ternyata motor berhasil dihidupkan. Agak lega..tapi suaranya parah banget! Sekernya dah benar2 minta diganti. Montir bilang sebaiknya jangan dipaksakan. Tapi karena aku pikir bagaimanapun caranya hari itu harus nyampe di Jogja, aku bersikeras untuk melaju lagi. Tapi baru seratus meter melaju (dengan suara yang bikin miris siapa pun yang mendengarnya :p) motor berhenti, gak kuat lagi. Kasihan banget motorku… šŸ˜¦

Hampir setengah jam kami kebingungan di tepi jalan memikirkan solusinya. Lelah dan letih mulai menyerang! Lalu aku putuskan untuk turun lagi kebawah (tapi gak mau ke bengkel yang tadi, malu! :p) menuju daerah yang agak ramai, siapa tau ada dealer resmi yang mungkin bisa ngutak-atik motor aku, minimal agar motor bisa dipacu ke Jogja hari itu. Turun mesina di Jogja aja. Gitu bayanganku. šŸ™‚

Sesampainya di bawah, tepatnya di depan sebuah SMK, terlihat siswa-siswi berhamburan karena saat itu pas jam pulang sekolah. Kami menepi sambil clingak-clinguk nyari dealer resmi itu (siapa tau ada :p). Lama2 capek, pusing, lapar dan dahaga pun melanda. Lalu kami beli es doger dan somay untuk memulihkan tenaga. Siapa tau setelah kenyang dapat inspirasi. šŸ™‚ Hampir satu jam kami dilanda kebingungan sambil melihat orang2 dan anak2 SMK itu lalu-lalang. Tiba2 langit menjadi gelap pertanda akan segera turun hujan. Aku jadi tambah bingung karena solusi tak kunjung ketemu! Lalu terlintas ide untuk menyewa mobil untuk membawa motor ke Jogja. Setelah mencari2 akhirna aku melihat sebuah tulisan “Melayani Carteran” di depan sebuah rumah sakit. Setelah ngobrol dan tanya2, ternyata biayanya sekitar 600 ribu! Ajiib…belum lagi ntar biaya turun mesinnya! Lalu aku bilang aja terus terang dan menceritakan semuanya dari awal. Setelah mendengar cerita aku pemilik carteran mobil itu menyarankan untuk mencari bengkel dan motor ditaruh di situ untuk turun mesin, sementara kami tetep berangkat ke Jogja, tapi naik bis. Gerimis mulai turun, hari semakin sore, keputusan harus segera dibuat. Akhirnya aku setuju dengan solusi itu. Dia menunjukkan sebuah bengkel yang berada sekitar 150 meter dari situ. Hujan pun mulai turun dengan derasnya. Kami berlari menuntun sepeda motor menuju ke bengkel itu. Begitu sampai di bengkel tanpa basa-basi aku langsung bilang ke montirnya, “Mas, mau turun mesin. Kami mau ke Jogja naik bis. Saya minta nomor telepon sini. Besok kalau sudah jadi saya ambil. ” Montir itu setuju dan dia bilang butuh waktu sekitar 1 minggu karena plus lamak/reyen sparepart baru. Setelah nota dibuat kami langsung bergegas untuk menunggu bis. Waktu menunjukkan sekitar pukul 2. Tak lama kemudian datang sebuah bus jurusan Jogja, kami naik. Fiuh…ternyata cerita dramatis itu berakhir di bus! šŸ˜€

Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam, kami sampai di Jogja pukul 7 malam. Jadi total perjalanan 9 jam. Molor 3 jam dari yang direncanakan (biasanya 6 jam). Kami sampai di kamar dengan tubuh capek tapi lega membayangkan kekalutan tadi siang. Pengalaman yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dan semoga cukup sekali itu saja.

Hari-hari pun berlalu tidak seperti biasa. Ya, karena “belahan jiwaku” sedang berada di antah berantah. Kujalani hari-hari, pergi ke kampus dsb, dengan pinjem motor adikku, sambil menunggu kabar dari bengkel itu, hingga ada kabar mengejutkan dan (sangat) melegakan dari adikku: di luar dugaan, ternyata ada seorang teman kampusnya yang (kebetulan) rumahnya di daerah bengkel tempat aku naruh motor dan setiap minggu dia pulang kampung. Lebih keren lagi, dia bersedia mengambilkan motor itu dan membawanya ke Jogja. Lumayan, ngirit 600 ribu! Alhamdulillah….:)

 
6 Comments

Posted by on December 12, 2009 in Renungan

 

6 responses to “Turun Mesin di Saat yang Tidak Tepat!!

  1. irul

    December 12, 2009 at 5:22 am

    Alhamdulillah…. innama’al ‘usri yusro…… “sesungguhnya dalam kesusahan pasti ada kemudahan.. wakakakakakaaaaaaa……. kasian juga mr. Burhan,,

     
    • masburhan

      December 12, 2009 at 8:47 am

      Betul sekali! Yang penting kita sabar dalam menjalani ujian, insya Alloh solusi akan datang di saat yg tepat. Dan kita harus yakin, segala sesuatu pasti ada hikmahnya. šŸ™‚

       
  2. meilla

    December 12, 2009 at 6:03 am

    Alhamdulillah…di dalam musibah ada juga kebahagiannya dan cerita konyolnya…btw solusi yg ku kasih wktu tu kyanya gak jauh beda ma cerita mu deh…hehehe..btw seker tu apa? aku tkt motorku ky motor pak burhan…

     
    • masburhan

      December 12, 2009 at 9:10 am

      Semua tergantung sikap kita dalam menghadapi masalah. Seberat apapun masalah itu kita harus tenang dan tidak panik. Say no to panic, say no to stress! šŸ™‚
      Seker itu onderdil vital penggerak mesin. Tempatnya di bagian dalam. Jadi kalo rusak harus turun mesin. Rawan rusak kalo sering dipakai jarak jauh. Lebih lanjut silakan tanya ke Mr. Google! šŸ™‚

       
  3. heri

    April 20, 2010 at 2:54 pm

    wah motor taun brapa ya? trus macetnya di daerah mana? untung ada bengkel

     
  4. inembelas

    June 6, 2014 at 1:43 pm

    Bener ulasannya, jng terlalu percaya juga sama bengkel, bila perlu cari second opini. šŸ˜‰ nembelas.com

     

Leave a reply to masburhan Cancel reply